Kamis, 11 November 2010

Cerpen " Satu Detik Saja"

SATU DETIK SAJA (Remove 1)Hari ini mendung awan terlihat gelap berhiaskan kabut yang tebal,aku sedikit malas untuk keluar dari ruang kelas meski kakiku ini ingin segera bergegas untuk pulang menuju kerumah.Tapi sungguh aneh pulang terlalu siang ya pukul 14.00 saat itu cukup siang untuk ku berada dirumah kebetulan teman-temanku sama ingin memanfaatkan waktu untuk refresing sejenak rasanya sudah lama kita tak bermain menjelajahi pelosok kota..langkah kaki kami berhenti sejenak dipersimpangan jalan menuju lapangan yang cukup ramai menjadi icon dikota kami..kebetulan saat itu sedang ada lomba kepalang merahan lomba itu diikuti beberapa sekolah tingkat SMA/SMK/sederajat sekolah ku pasti mengikuti ini karena selama 4tahun berturut-turut sekolah ku menjadi juara umum lomba ini.sayangnya disini aku hanya melihat sekilas dari kejauhan.aku dan teman-temanku hanya duduk menikmati hirup-pikuk kota ini.namun tak tau kenapa tiba-tiba terlintas dari ingatanku seseorang berkacamata yang akhir-akhir ini menyelimuti ruang hatiku dengan sebuah janjinya untuk bertemu denganku.hatiku tiba-tiba berkata "Oh...tuhan andai diantara orang yang memakai baju PMR itu ada dia??" harapanku serasa tak pernah usai bila mengingatnya. padahal tak menutup kemungkinan kesetiaanku ini tak mungkin dibalas dengan ketulusannya.aku yakin ini sangat sia-sia bila melihat posisinya sekarang menjadi ketua osis disekolahnya pasti dia sangat dikagumi oleh orang-orang dan mungkin sangat mudahnya dia mendapatkan seseorang yang dia suka.aku semakin berkecil hati apa yang harus aku tunjukkan kepadanya kepintaran yang dulu ia sebutkan salah satu hal yang membuatnya suka padaku pun sekarang sudah menjadi abu yang usang.aku hanya orang yang sangat biasa dibandingkan dengannya saat ini. sungguh aku malu bila harus bertemu dengan keadaan seperti ini tapi aku sangat ingin bertemu dengannya walau hanya sedetikpun meski hanya satu langkahku,satu kedipku melihatnya.Rasanya itu tidak mungkin terjadi walau hanya satu detikpun.Anganku melayang pikiranku hanya terfokus pada orang-orang yang memakai baju putih=putih itu.hatiku terus berbicara andai dia,andai dia disana,dan andai ada dia…. Dia,dia,dia,dan dia yang mataku harapkan ya,melihatnya itu yang aku inginkan. terkadang aku bertanya-tanya pernahkah dia disana merasakan hal yang sama seperti ini menanti dengan kesetiaan dan harapan yang penuh bahwa semua pasti terjadi….!!!!!!!!!!! Namun apa daya waktu tidak pernah mendukung semua itu,suungguh teganya waktu itu andai ada satu kesempatan untuk ku mengukir waktu kan kutuliskan angan ini serinci-rincinya untuk menunjukkan ketulusan yang aku punya. Terkadang sedikit ku berpikir untuk apa ku buang rasa yang tulus ini kepada seseorang yang sungguh mudahnya melepaskan perasaan,apakah ini adil??sungguh ini tidak adil ku disini merenung membuang waktu dan pikiranku sedangkan dirinya tak tau apa yang dia pikirkan,mungkin perasaannya pun sudah terabaikan oleh kegiatannya.hmmmmpt…baguslah mungkin cukup sekali ini ku bergantung pada satu orang yang membuat hariku dipenuhi rasa hampa bercampur penantian yang tak pernah usai dan terbelenggu oleh waktu.Waktu sungguh sangat berharga satu detik saja kumeminta mengulang sangat susah. Aku disini menoreh rindu pada seseorang seseorang dengan pilosopi yang nyata namun tersamar oleh kesibukan.sudah kucoba menghapus rasa namun sungguh tak bisa tuhan… aku hanya bisa bernostalgia mengenang waktu singkat perkenalan kita,disaat pertama kali ku benar-benar merasa dekat dengannya,disaat ku mengabaikan perasaan ku yang sebenarnya,dan disaat aku beralih dan menggantinya dengan yang lain,saat bercanda,menarik perhatiaannya, mengerjakan soal bersama diidepan kelas hingga saat itu seseorang yang ada dibelakang ku terlihat cemburu.biasa mungkin menurutnya tapi itulah yang membuatku benar-benar menyesali waktu!! Terkadang aku berpikir mengapa kumenutupi perasaan itu saat dia benarr-benar ada dan mengapa dia sangat tidak meresponku padahal dia pun menutupi rasa yang sama. Akupun tak sedikit peduli saat itu aku hanya menganggap itu hal yang biasa namun ketika ku benar-benar terlepas dari orang lain perpisahan dengannya pun menyusul dengan perasaanku yang benar-benar tertinggal dimasa lalu.Hingga waktu memisahkan ruang waktu kita,setiap detikpun ku selalu mengenang masa-masa itu ku tersenyum simpul ditengah-tengah perjalanan menuju rumah,aku teringat saat ku pulang bersamanya untuk pertama kali dia sangat dingin dan tak pernah pernah sedikitpun berucap hay,atau basa-basi dia hanya mengerutkan wajahnya dengan tatapan kosong kedepan.dia sangat aneh mempunyai sikap yang dingin namun tengil,langka memang orang sepertinya. Prayoga.oktara.syahputra dia selalu mengucap namanya dengan bangga ,kacamata yang tebal,dengan senyuman yang khas,cukup menutupi kedinginannya. Dia tidak menarik malah menjengkelkan karena dinginnya itu namun sikapnya yang terlihat berwibawa itu yang terkadang menutupi semua itu charisma kepemimpinan yang dimilikinya sedikit terlihat saat itu terbukti sekarang dia menjadi seorang yang sangat diandalkan jabatannya sebagai ketua osis diSMA nya mungkin cukup membuktikan kearifannya.Hingga satu bait ku lirihkan bahwa hati ini tak pernah membohongi diri…***************** bersambung….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar