Kamis, 11 November 2010

Cerpen " Buku Harian dan pena kematian 3 '

Tak lama kemudian terdengar teriakan “Mayat…mayat…mayat…!!!” itulah suara yang terdengar olehku. Akupun berlari menuju sumber suara. Ternyata suara itu berasal dari arah kamar mandi. Aku menerobos gerombolan manusia yang juga ingin mengetahui mayat siapa yang di temukan di kamar mandi. Terlihat oleh mataku,Niko tergeletak bermandikan darah segar yang mengucur dari lehernya. Sebuah benda yang tak asing olehku…,pena maut itu lah yang menembus leher dan membunuh Niko. Ya……itu adalah pena yang ada dalam peti itu. Aku berlari kembali ke ruang kelas untuk memastikan pena itu masih ada pada tempatnya. Ternyata,pena itu telah raib. Aku menangis sejadi-jadinya,merasa bersalah atas kematian kedua sahabatku. Air mataku masih saja mengucur. Tapi, ku beranikan diri untuk membuka buku harian itu. Aku menemukan sebuah tulisan yang mungkin benar-benar di tulis oleh arwah ‘Sarah Angel’. Tapi,kali ini tinta merahlah yang tergores.
“Yogjakarta,20 Oktober 2009,
Dear diary……Ini adalah kali kedua dan terakhir kalinya aku membalaskan sakit hati anak manusia yang tersakiti.berikutnya akan ku tuntun dia melakukannya dengan tangannya sendiri. Melakukan hal yang sama denganku.”

Dadaku terasa sesak setelah membaca tulisan itu. batinku berusaha meyakinkan fikiranku seolah tak terjadi apa-apa. Aku yakin makhluk yang telah membunuh kedua sahabatku itu tak akan mampu membuatku melakukannya.
Beberapa minggu kehidupanku terasa normal,,bersama sahabatku tomy dan tanpa kedua sahabatku Rista & Nico. Kami berdua berusaha mengubur bayang-bayang kedua sahabatku,,meskipun itu sungguh mustahil dilakukan.
Sebulan,,dua buan,,tiga bulan,,….masih terasa normal. Aku terus berharap agar hidup kami selalu seperti ini,,tanpa terror arwah penasaran itu. Peti berisi buku harian dan pena maut itupun aku tak tahu ada dimana.
>>>Beberapa bulan kemudian<<< Seperti biasa aku datang ke perpustakaan tua tempat aku menemukan benda maut itu. Sepi. Hanya ada aku. Tiba tiba ku dengar bunyi yang menggangguku. Seperti suara kayu yang dipukul pukul dengan kerasnya. Ingin ku abaikan. Tapi semakin keras suara itu. Hawa aneh menyelubungi hatiku. Akhirnya kuikuti suara yang mengusik itu. Sesosok bayangan berlari dihadapanku. Ia berlari menjauhi sesuatu. Seperti berlari mencari persembunyian. Ku ikuti sosok aneh itu. Akupun tiba di tempat yang asing bagiku. Tercium bau anyir.. amis.. seperti darah yang masih segar. Kulihat sosok itu berhenti. Kucoba mengumpulkan keberanianku menghampiri sosok itu. Dengan sedikit ragu,,aku mencoba menyentuh bahunya perlahan. Ia pun berbalik dengan tatapan sinis ia menatap ku. Sorot mata yang tajam, dingin menembus mataku hingga melumpuhkan sendi sendiku. Wajahnya pucat pasi. Kulihat tangannya yang berlumuran darah menggenggam sesuatu,, seperti ingin menyodorkannya padaku. Saat aku ingin meraihnya… “kriiiiiing…..kriiiiiiiing……..” dering weker membangunkan ku. Syukurlah….itu semua hanya mimpi…. >>>Ke esokan harinya<<< Datang sebuah paket kiriman tanpa identitas. Tak terdapat alamat pengirimnya. ‘Aneh…..!!!’,pikirku… Kubuka perlahan pembungkus paket yang berwarna coklat. Tampak olehku,,benda yang tak ingin ku lihat lagi. Jantungku tak berhenti berdegup … kencang!!!!.. hingga tak terkendali. Tubuhku lunglai. Kenapa benda maut itu kembali……??? Apakah ia akan benar benar datang untuk menuntunku melakukan hal itu….???!!! Akankah tangan ini akan ternoda oleh darah manusia….??? Akankah tomy benar-benar akan menjadi korban selanjutnya...??? >>>eiiiitzzzzz……..
Part 3 segini dulu iaa… d lanjut.in part 4…
Hahayy……
Pasti pda penasaran kan…?
Jangan lewat.in pari 4-nya iaa….
Thankzzz….. (Buku Harian Dan Pena kematian part 3,,,oleh rifa,,ine,,n’ okta (ndawee) tjah sepuluh dua SABA<<<
:::::::BERSAMBUNG:::::::


Tidak ada komentar:

Posting Komentar