Kamis, 11 November 2010

Cerpen " Animon"

“ Hoshhh… hosh.. “

Suara napas memburu berasal dari sosok bayangan sedang terbang di malam bulan purnama. Sosok itu berpakaian baju pelindung berwarna perak yang kusam dan beberapa bagian sudah tampak rusak. Kepalanya dilindungi sebuah helm baja yang menutupi dengan sempurna, hanya menyisakan sedikit celah untuk mata dan hidung. Pemakai baju pelindung perak itu mempunyai sayap lebar seperti burung rajawali. Sayap itu sudah rusak sebagian sehingga terbangnya menjadi lambat dan tidak seimbang. Pemakai baju pelindung perak itu tidak terbang sendirian sendirian, dia diikuti beberapa sosok bayangan yang lain sambil mengeluarkan suara mendesis yang mengerikan. Pengejarnya mempunyai sosok yang mengerikan, mempunyai sayap seperti kelelawar, tubuh berwarna hijau gelap, tangan dan kakinya keriput seperti ranting pohon yang layu tapi penuh dengan otot. Wajah mereka mengerikan berhidung mancung dengan mata tajam berwarna merah.

“ Kejar Animon itu jangan sampai lepas “ Teriak salah satu pengejar dengan suara kasar

Pemakai baju pelindung perak itu atau Animon itu menyadari pengejarnya semakin agresif itu berusaha mempercepat terbangnya tapi kondisinya sedang terluka.

“ Aku tidak bisa begini terus. Cepat atau lambat para demon itu akan menangkapku kalau keadaan terus seperti ini “ gumam Animon itu dalam hati sambil memikirkan sebuah ide untuk melarikan diri dari para pengejarnya atau Demon. Sebuah ide terlintas di benaknya dan ia langsung segera melakukannya. Ia dengan cepat membalik tubuhnya dari membelakangi para Demon kini berhadapan. Para Demon yang tidak menduganya berusaha mengerem laju terbangnya tapi akibatnya mereka sedikit kehilangan keseimbangan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Animon itu untuk mengepak kedua sayapnya yang sudah rusak parah dengan kencang sehingga menimbulkan angin cukup kencang yang mampu mendorong mundur para Demon. Tapi tindakan Animon itu juga mengakibatkan sayapnya semakin rusak dan akibatnya Animon itu kehilangan kemampuannya untuk terbang dan perlahan tubuhnya jatuh tanpa bisa di kontrol olehnya.


***

Jauh di bawah tempat pengejaran Animon dan Demon itu sedang berlangsung ada sebuah kota kecil bernama Farren. Animon dan Demon itu tepat berada di atas sebuah taman kota yang berbatasan langsung dengan sebuah SMA. Saat malam sekolah sudah tidak ada kegiatan dan taman itu juga sepi. Saat itu seorang pemuda berpakaian SMA sedang berdiri di depan sebuah stan peramal sambil menjulurkan tangannya untuk di ramal. Stan peramal itu berada tepat di gerbang pintu masuk taman di seberang sekolahnya. Stan peramal ini baru saja dibuka hari ini.


“Hmm….” Gumam peramal itu sambil melihat telapak tangan pemuda itu dengan kaca pembesar miliknya
“ Bagaimana? Apakah aku akan beruntung? “ Tanya pemuda itu tidak sabar
“ Nama? “
“ Rander… Rander Garp “

Peramal itu berpikir sejenak sambil memejamkan matanya, tapi tangannya terus bergerak – gerak seperti menghitung sesuatu. Dan tiba – tiba ia membuka matanya langsung menatap tajam Rander


“ Ya tampaknya kamu dalam dekat ini bakal kejatuhan sesuatu dari langit. Tapi aku ga tahu itu berkah atau musibah, semua akan bergantung dirimu yang memanfaatkannya. “ Kata Peramal itu menjelaskan
“ Kejatuhan sesuatu dari langit? Artinya itu baik bukan? Pastilah itu berkah seperti istilah kejatuhan bintang atau durian runtuh. “ Tanya Rander menduga – duga
“ Bukan - bukan, ini bukan perumpamaan tapi secara harafiah kamu bakal kejatuhan sesuatu dari langit. “ Kata Peramal itu sambil menggeleng – gelengkan kepalanya
“ Hei peramal jangan main – main, mana mungkin ada benda jatuh dari langit kecuali hujan. “ Protes Rander
“ Aku tidak tahu, tapi menurut ramalanku memang itu yang bakal terjadi…. Dalam waktu dekat mungkin malam ini juga. Memang aneh tapi itu hasil ramalanku barusan. Terserah kamu mau percaya atau tidak. Dan biayanya adalah 10 koin perunggu. “ Kata peramal itu lagi sambil menjulurkan tangannya meminta uang pada Rander


Mata uang yang di pakai di dunia Rander adalah koin. Koin sendiri di bagi menjadi 3 lagi yaitu koin perunggu, koin perak, dan koin emas. 10 koin perunggu sama dengan 1 koin perak, dan 100 koin perak sama dengan 1 koin emas.


“ APA? 10 KOIN PERUNGGU UNTUK RAMALAN OMONG KOSONG INI ? “ Teriak Rander kaget
“ Baca sendiri di papan itu, kan sudah saya tulis sekali meramal 10 koin perunggu. Jangan bilang kamu ga punya uang? Ayo cepat bayar aku mau pulang. “ Jawab peramal itu


Memang di papan peramal itu tertulis biaya meramal 10 koin perunggu, tapi Rander tidak memperhatikannya. Kini ia menyesal dan baru sadar kenapa tidak ada orang yang mau diramal. Ia punya uang 10 koin perunggu tapii uang itu sebenarnya mau ia pakai untuk biaya pulang sebesar 5 koin perunggu. Akhirnya dengan perasaan ogah Rander terpaksa memberikan sisa uangnya kepada peramal itu. Peramal itu menyambutnya dengan tersenyum


“ Kamu tidak akan menyesal anak muda, ramalanku belum pernah meleset. “ Kata peramal itu sambil berlalu dari hadapan Rander
“ Ya memang belum kecuali kali ini pasti meleset. “ keluh Rander dalam hati


Karena uangnya habis, Rander terpaksa berjalan untuk pulang. Ia harus melewati taman dan berjalan melewati beberapa blok untuk sampai di rumahnya. Dengan langkah gontai Rander melangkahkan kakinya masuk ke dalam taman.


Suasana Taman sepi pada saat malam. Hanya suara serangga yang mengerubuti lampu taman yang terdengar. Rander berjalan dengan malas sambil melihat ke atas.


“ Mananya kejatuhan sesuatu dari langit dalam waktu dekat? Langit kosong begini hanya ada awan, bintang dan bulan. Dasar peramal… “ Maki Rander dalam hati, ia terus berjalan sambil menatap langit. Pandangan Rander tertuju pada sebuah titik bintang di langit, ia merasa titik bintang itu semakin besar. Langkahnya terhenti untuk memastikannya. Semakin lama ia lihat titik itu semakin besar. Rander memincingkan matanya supaya lebih yakin kalau titik itu membesar dan ternyata ia tidak salah lihat, Titik bintang itu memang membesar seperti sedang menuju ke arahnya


“ Eh.. Ini mustahilkan?Mana mungkin bintang itu bakal jatuh tiba – tiba hari ini. Kalaupun benar ada benda angkasa jatuh pasti sudah ada beritanya di koran. Pasti ini hanya khayalanku saja. “ Rander berkata pada dirinya sendiri, ia mengucek –ngucek matanya kemudian setelah yakin, ia kembali melihat ke atas. Titik bintang itu kini sudah berubah menjadi jauh lebih besar dan bentuknya semakin terlihat jelas sosok manusia dengan sayap, itu adalah Animon. Animon itu sedang berusaha meminimalisir benturan dengan tanah, ia berusaha mengepakan sayapnya sebisa mungkin agar mempermulus pendaratannya. Rander menatap tidak percaya kalau ada sosok manusia dengan baju pelindung perak dan sayap yang sudah rusak sedang jatuh dari langit tepat di atasnya. Ia hanya bisa memandang tanpa bergerak. Saat Animon itu semakin dekat dengan Rander, tekanan yang ditumbulkan menyadarkan Rander dan ia memutuskan untuk menangkap sosok yang tidak ia ketahui sama sekali.


BUMM!!!


Benturan yang timbul tidak sebesar dugaan Rander, ini dikarenakan Sayap dari Animon berhasil menahan laju jatuh dirinya, sehingga meminimalisir benturan yang lebih keras. Animon itu menindih Rander. Perlahan Rander membuka matanya. Ia memperhatikan dirinya, dan sosok yang baru saja jatuh dari langit menimpahnya. Rander yang masih kebingungan tiba – tiba Sosok itu bangkit dan berdiri. Dia memperhatikan sekitarnya


“ Dunia ini juga ada manusia ternyata “ Pikir Animon itu memperhatikan Rander
“ Ha..halo , apa kamu bisa mengerti ucapan aku? “ Tanya Rander ragu - ragu
“ Para demon itu sedang menuju kesini. Sial usahaku tadi tidak berhasil mengecoh mereka“ Pikir Animon dalam hatinya. Ia kemudian melihat Rander yang masih kebingungan dan langsung membopong Rander ke balik pepohonan

“ Hei lepaskan aku. “ Teriak Rander


Animon segera melepaskan Rander setelah bersembunyi di balik pepohonan. Ia memberi aba – aba untuk diam. Rander ingin protes tapi segera Animon itu menutup mulut Rander. Baru saja Rander ingin berontak , kembali Animon itu lebih sigap duluan untuk mengunci tubuh Rander sehingga tidak bisa bergerak.


“ Tenanglah. Aku tidak berniat jahat. Para demon sedang menuju kemari. “ Bisik Animon, kemudia ia melepas Rander perlahan.


Saat yang bersamaan para demon yang sedang mengejar Animon itu sudah berdiri di tempat tadi Rander ditimpah Animon. Tadinya Rander menganggap demon itu lelucon tapi begitu melihat 5 sosok yang berada tepat di depannya ia sadar kalau ucapan dari sosok yang baru menimpahnya itu bukan omong kosong.


“ Aku kira kita terlempar ke dunia asing tanpa peradaban, tapi ternyata aku keliru. Melihat tempat ini aku rasa peradaban di dunia ini pastu cukup tinggi. Kalau saja dunia in juga dihuni oleh manusia pasti raja kita akan senang kalau kita membawa kembali berita ini. “ Kata Demon yang paling tinggi besar.


“ Fokuskan pencarian kita. Prioritas kita adalah membawa Eamon Osfreed sang Animon. Raja sangat menginginkan dirinya dalam keadaan hidup …. atau mati “ Ujar Demon yang mempunyai tanduk kecil di kepalanya. Demon ini satu – satunya yang mempunyai tanduk.


Rander langsung mengerti kalau sosok – sosok mengerikan di depannya itu sedang mencari orang yang sedang bersama dengannya.


Krek


Rander tidak sengaja mematahkan sebuah ranting. Demon yang bertanduk kecil itu langsung mencari asal suara itu. Perlahan berjalan menuju persembunyian mereka. Rander tampak kuatir sekali keringatnya bercucuran. Sedangkan Eamon yang bersama dengannya masih tetap tenang, tapi dia dalam posisi siap tempur walaupun dia tahu tubuhnya sudah terluka parah. Keempat demon lain masih tetap berjaga di belakang demon bertanduk. Langkah – demi langkah Demon bertanduk itu menuju ke pohon tempat Rander dan Eamon bersembunyi.

“ KAPTEN !! “ Terdengar teriakan dari belakang demon bertanduk itu. Suara itu berasal dari salah satu demon yang berjaga
“ Ada apa? “ Kata Demon bertanduk itu berjalan menjauhi pohon persembunyian Rander dan Eamon. Ia kembali mendekati demon lainnya
“ Kapten lihat itu ada manusia berjalan di sana. Ternyata di dunia ini ada manusia yang hidup “ Cerita demon yang memanggil itu dengan raut muka penuh nafsu
“ Ayo kita makan jiwanya, pasti rasanya lezat Kapten, dia masih sangat muda. Aku ingin merasakan jiwa manusia dunia lain. Slurpp !” tambah demon itu meneteskan liur berwarna hijau seperti warna tubuhnya.
“ Hmm baiklah memakan satu jiwa manusia tidak akan menghambat tugas kita, malah akan memberi kita tenaga baru untuk mengejar Eamon, SERGAP DIA. “ Perintah Demon bertanduk


Segera keempat demon lain bergerak menyergap manusia yang sedang berjalan di dekat mereka. Perempuan itu berambut sebahu dan berpakain seragam SMA seperti Rander. Keempat demon itu langsung mengepung perempuan di 4 penjuru. Perempuan yang melihat 4 mahluk aneh tiba – tiba mengepunng dirinya tidak sempat berbuat apa – apa. Perasaannya bercampur aduk antara kaget, dan takut. Keempat demon itu memasang tampang kelaparan, sementara perempuan itu tidak tahu harus berbuat apa hanya bisa berdiri gemetar, ia hendak berteriak tapi kondisi ini membuat mulutnya tidak bisa bergerak seperti keinginannya. Kemudian Demon bertanduk itu terbang memasuki kepungan 4 demon lain dan berdiri tepat di hadapan perempuan yang sedang ketakutan itu dan akhirnya jatuh pingsan.


“ Ariana !! Aku harus menolongnya “ Rander berusaha keluar dari persembunyian untuk menolong perempuan yang bernama Ariana, tapi Eamon menahannya
“ Jangan bodoh, kamu tidak akan sanggup melawan demon itu. “
“ Mereka mengejarmu kan? Kalau begitu kamu saja keluar untuk mengalihkan perhatian mereka agar aku bisa menolong Ariana. Aku tidak mungkin diam melihat temanku dimakan oleh para demon itu. “ Protes Rander dengan suara keras. Suara itu ternyata terdengar oleh para demon, mereka langsung menyadari posisi Rander dan tampak demon bertanduk menyuruh 2 demon lainnya untuk memeriksa posisi Rander dan Eamon.


“ Sial mereka sudah menyadari posisi kita, kalau saja tubuhku tidak terluka parah. Baiklah aku akan mengalihkan perhatian mereka, sehingga kamu bisa lari kemudian menyelamatkan temanmu itu. Lagipula tujuan mereka adalah aku “ Kata Eamon
“ Aku tidak tahu siapa kamu juga mereka, tapi melihat kondisimu dan tindakanmu aku rasa kamu tidak akan mampu lari lagi dari kejaran mereka. Apa tidak ada cara lain untuk menghadapi demon? Apa mereka tidak punya kelemahan? “ Geram Rander sambil memandang ke arah Ariana penuh dengan tekad
“ Sebenarnya ada satu cara lagi untuk menolong perempuan itu, kamu juga aku, tapi cara ini aku tidak yakin berhasil 100%. Kami para Animon bisa menyatukan tubuh kami dengan manusia yang mempunyai roh dan jiwa kuat. Dan jika menyatu maka manusia itu bisa menggunakan kemampuan kami walaupun kami dalam keadaan terluka parah seperti kondisiku saat ini. Tapi tingkat sinkronasi setiap manusia terhadap Animon berbeda – beda bahkan kemungkinan terburuk setelah penyatuan manusia itu akan lumpuh selamanya, ditambah lagi kamu bukan manusia dari dunia kami, aku ragu untuk melakukannya. “
“ Peduli amat resiko setelahnya yang penting sekarang kita bisa mengatasi mereka. “ Jawab Rander yakin
“ Baiklah, bersiaplah. “ Kata Eamon itu kemudian ia meletakan telapak tangannya di kepala Rander


“ VERINIGEN !! “


Cahaya menyilaukan keluar dari tubuh Eamon, kemudian perlahan – lahan timbul hembusan angin di sekitarnya. Perlahan – lahan tubuh Eamon tersedot kedalam tubuh Rander seperti terhisap kedalam pusaran angin.


BLAsss!!


“ Cahaya itu….AWAS itu adalah cahaya yang timbul kalau Animon bersatu dengan manusia “ Teriak demon bertanduk. 2 Demon di depan yang berjalan ke arah Rander kaget mendengar peringatan dari kapten mereka


Krosak


Sebuah tubuh meluncur cepat keluar dari pepohonan dan melewati kedua demon itu dengan mudah. Bayangan itu tidak berhenti tapi langsung menuju demon bertanduk dan 2 demon lainnya. Demon bertanduk dan 2 demon lainnya mengambil posisi berjaga. Sosok itu tidak menyerang para demon tapi ia langsung mengangkat Ariana itu dan pergi meninggalkan para demon.Sosok itu melompat dengan cepat menghilang dari pandangan para demon. Sosok yang barusan menerobos para demon itu adalah Rander. Ia menggunakan salah satu kemampuan dari Animon milik Eamon.


“ Ini adalah kemampuan kami para Animon. Kami mampu menggunakan kemampuan dari binatang. Ini adalah kemampuan dari kelinci, Kegesitan dan kemampuan melompat kelinci sangat hebat. “ Kata Eamon menjelaskan dari dalam diri Rander
“ Ini keren, Aku merasa sangat lincah. Ternyata ini kemampuan Animon, aku bahkan tidak merasa ada yang berbeda dari diriku setelah kamu tiba – tiba masuk dalam diriku. Ini hebat, kenapa tidak dari tadi kamu melakukannya. Apa hanya kemampuan kelinci yang kamu punya? Tidak mungkinkan dengan kemampuan kelinci ini kita menghabisi para demon itu. “

Rander kemudian berhenti di salah satu sudut taman, setelah yakin kalau dia mampu mengecoh para demon yang mengejarnya. Ia kemudian menurunkan, dan mendudukan Ariana di salah satu kursi taman.


“ Bukan aku tidak mau menyatukan diri denganmu. Tapi proses penyatuan ini tidak selalu berhasil. Walaupun berhasil, tidak semua kemampuan dari Animon dapat kamu gunakan. Kalau kamu memaksa itu akan berakibat fatal pada tubuhmu. Menurutku kekuatan jiwamu hanya mampu menahan 2 kemampuan Animon level bawah. Kemampuan dari kelinci ini termasuk kemampuan level bawah. “ Eamon menjelaskan
“ Hei kita tidak akan tahu kalau tidak mencoba, apa kamu tidak punya kemampuan yang lebih hebat untuk menghajar para demon itu, mungkin kemampuan dari harimau atau singat? “ Tanya Rander
“ Sebenar…. Tunggu aku merasakan gerakan demon, mereka sedang menuju kesini. Sebaiknya kita sembunyikan temanmu di balik pepohonan dan membuat diri kita sebagai target. “


Rander segera melakukannya, kemudian Rander menunggu demon melihat dirinya agar ia dapat menjauhkan para demon dari Ariana. Demon – demon terbang rendah mendekati Rander, 4 demon dan demon paling besar berada di paling depan.


“ RANDER MENGHINDAR !! “ Teriak Eamon


Walaupun Rander melihat demon itu masih jauh ia percaya pada Eamon dan ia segera menggerakan tubuhnya melompat ke belakang


BUMM!!


Tanah tempat Rander berdiri hancur oleh serangan dari demon bertanduk. Walaupun Rander lebih dulu melompat ke belakang sebelum serangan itu sampai tapi Rander tidak bisa menghindari serangan itu dengan sempurna, kaki Rander mengeluarkan darah.


“ Fiuh hampir saja. “


Rander tanpa menunggu lebih lama lagi langsung berusaha kabur tapi demon bertanduk itu bergerak lebih cepat dan mendahului gerakan Rander dan memukul Rander kembali sebelum melompat


Gedebummm


Rander terjatuh, dan dia langsung dalam posisi terkepung 4 demon lain. Rander terdiam tidak berani mengambil tindakan sembarang. Ia tahu satu gerakan salah ia bisa mati, tapi ia tidak bisa diam saja. Akhirnya ia bertindak nekat untuk menyerang demon yang berdiri tepat di samping kanannya. Dengan daya lompat kelinci Rander menambah daya serangnya untuk menghantam demon itu di kepalanya. Demon itu tidak menduga serangan terkena telak pukulan Rander, Rander tidak berhenti disana ia langsung memutar tubuhnya dan kemudian menggunakan tubuh demon itu sebagai tolakan untuk kabur, tapi saat hendak melompat lebih jauh kakinya tertangkap oleh demon yang barusan ia pukul. Demon itu dengan marah memutar tubuh Rander dan melemparnya ke pohon


Krosak crek crek BAMMM!!!


“ Argh, sialan mereka kuat sekali. “
“ Sekarang kamu mau lari kemana Eamon Osfreed?? “ Ejek demon bertanduk
“ Haha tidak kusangka aku mampu mengalahkan Eamon Osfreed dengan mudah, Animon yang mampu menghancurkan satu batalion pasukan demon. “ Tambah demon yang barusan melempar Rander
“ Jangan menganggap remeh Eamon, dia saat ini sedang terluka, dan hostnya masih amatir dalam menggunakan kemampuan Animon, lebih baik segera kita bunuh mereka sebelum Eamon mengeluarkan kemampuannya lagi. “ Kata demon lain
“ Kalian berdua yang paling depan segera bunuh host barunya kemudian sisanya bersiap untuk menangkap Eamon yang akan keluar dari tubuh host itu. “ Perintah demon bertanduk


Rander masih terduduk lemas setelah mengalami benturan keras akibat lemparan dan luka sebelumnya.


“ Sial.. kalau begini terus aku akan mati, Hei Eamon apa kemampuanmu hanya kelinci ini saja? Tidak adakah kemampuan hewan lain yang bisa kugunakan untuk mengalahkan mereka? Sial “ gerutu Rander
“ Ehm … aku tidak yakin kalau kamu bisa bertahan menggunakannya, karena semakin tinggi level kemampuan yang kamu pakai, maka kamu perlu jiwa yang lebih kuat. Kalau tidak maka tubuhmu yang akan menanggung resikonya bisa jadi kamu akan lumpuh seumur hidup bahkan … tewas“
“ Kalau begini terus aku juga akan mati, ayo pinjamkan kekuatanmu lagi Eamon, kali ini kekuatan untuk bertempur. Aku mempercayaimu untuk masuk dalam diriku, sekarang giliranmu untuk percaya padaku “ Balas Rander tersenyum kecil


Setelah mengucapkan kalilmat itu, Eamon langsung mengerahkan tenaganya untuk Rander. Tangan Rander bersinar terang berwarna merah. Perlahan tangan Rander diselimuti gumpalan cahaya merah dan berubah menjadi cakar berukuran besar sekitar 3 kali besar tangannya. Cakar merah, tajam seperti berlian.


“ Awas itu cahaya CAKAR SERIGALA MERAH !! “ Teriak demon bertanduk


CRAKK,…. CRoTTT


Dalam sekejab Rander bergerak menusuk kedua demon dihadapannya. Dada kedua demon itu tembus oleh cakar serigala merah. Rander langsung melepas cakarnya dari tubuh kedua demon itu dan langsung melompat ke 2 demon lain di belakang. Demon di belakang tidak pasrah menerima serangan dari Rander ia berusaha memukul dengan cakar miliknya,


JLEBBB


Cakar serigala merah bertabrakan dengan cakar demon, dan seperti pisau mengiris roti cakar serigala merah menembus tangan Demon dan membelahnya


“AARghhhh!!” Demon itu melolong kesakitan


DUAK !!


Rander menambahkan tendangan di tubuh demon yang sudah melemah sehingga demon itu terlempar dan terjatuh. Melihat temannya terkapar demon sebelahnya menjadi kalap dan langsung menyerang Rander dan sekuat tenaga..


“ Jangan!! Cakar itu dapat merobekmu dengan mudah “ Teriak demon bertanduk dari belakang, tapi peringatan itu tidak terdengar oleh demon yang sedang kalap. Ia tetap menyerang Rander yang baru saja mendarat setelah menendang demon lainnya. Serangan demon kalap itu mengenai angin, Rander selangkah lebih cepat karena kegesitan tubuhnya bertambah seiring Eamon memberikan kemampuan cakar serigala merah. Rander sekarang segesit serigala merah, ia dengan mudah melihat serangan demon itu dan menghindar ke belakang …


JLEB!


Punggung demon itu ditembus cakar serigala merah, dan perlahan tubuh itu terjatuh setelah Rander menarik cakarnya. Kini tinggal demon bertanduk. Rander menatap demon bertanduk itu dengan pandangan menusuk sehingga membuat demon itu berkeringat. Demon bertanduk itu tidak berani bergerak sejengkalpun menunggu reaksi dari Rander. Rander masih diam menatap demon bertanduk itu


“ Rander cepat habisi dia, semakin lama kamu menggunakan kemampuan ini semakin terkuras energi jiwamu. “ Kata Eamon memperingati


Tapi Rander masih diam, perlahan napasnya memburu.


“ Egh jangan – jangan dia sudah mencapai batas maksimal untuk menggunakan kemampuan cakar serigala merah. Dugaanku meleset, aku mengira dia mampu menggunakan cakar serigala merah ini 1 menit, tapi baru 20 detik napasnya sudah memburu. “ Pikir Eamon

“Rander lepaskan kemampuan cakar serigala merah, kalau kamu memaksa dirimu lagi dalam 10-15 detik bisa – bisa tubuhmu rusak parah “ Eamon memperingati

“ Kalau aku melepas kemampuan ini sekarang demon bertanduk itu akan menyerang dan membunuh kita. “ Jawab Rander

“ Tampaknya tubuhmu tidak mampu menahan kemampuan dari cakar serigala merah. Hahaha itu wajar cakar serigala merah adalam kemampuan level tinggi, hanya manusia terpilih yang mampu menggunakannya. Sekarang aku tinggal bersabar menunggu tubuhmu kehabisan tenaga dan membunuhmu “ Demon bertanduk itu tertawa

“ Sial, aku harus bertindak duluan. Hiahh “

Rander langsung bergerak menyerang Demon bertanduk itu. Kecepatan Rander sudah berkurang dibanding pertama kali ia menyerang. Demon bertanduk itu mampu menghindari serangan Rander dengan terbang ke udara. Setelah serangan pertamanya gagal Rander molmpat untuk mengejar demon bertanduk itu.


Dep


Kaki Rander tertahan oleh demon. Demon yang tadi tangannya di belah masih belum mati , ia menggunakan sisa tenaganya menahan Rander dengan satu tangan yang masih bisa ia gerakan. Rander langsung mengalihkan serangannya ke demon . Sebuah tusukan ke punggung demon itu membuat demon itu tewas seketika dan Rander langsung menghentak kakinya untuk melepaskan genggaman demon itu.

DUAK !!


Rander terjatuh. Demon bertanduk itu menggunakan kesempatan itu untuk menyerang Rander. Rander terjatuhh dan tubuhnya terluka parah akibat tendangan dari demon bertanduk juga karena memaksa dirinya menggunakan cakar serigala merah melebihi kemampuannya.


“ Bangun Rander . Bangun !! “ Teriak Eamon dari dalam diri Rander


Tapi luka Rander terlalu parah perlahan ia menutup matanya, napasnya melemah. Eamon ingin melepaskan diri dari tubuh Rander untuk menghadang serangan demon bertanduk tapi saat ini ia tidak bisa melakukannya karena untuk melepaskan diri perlu dorongan dari host itu sendiri atau jika host itu telah mati. Demon bertanduk itu tertawa penuh kemenangan, ia berjalan perlahan mendekati Rander. Ia terus tertawa


“ HAHAHA ANIMON TERKUAT KEKAISARAN SEKARANG TIBA AJALMU. “


Demon bertanduk itu mengangkat tangannya dan bermaksud menghabisi Rander dan Eamon dalam satu serangan sekuat tenaganya.


“ HIAhhh !!”


JLEBBBB!!


“Ohk … Ohkk… “


Darah berwarna hijau keluar dari tubuh demon itu dan mulutnya. Ternyata Rander lebih dulu bergerak untuk meusuk demon bertanduk itu sebelum demon itu menusuk Rander. Rander mencabut cakarnya dan berdiri memandang demon bertanduk itu perlahan jatuh dan tewas.


“ Heh… hosshh hoshhh…ba..gaima..na…tak…tik pura – pu..ra mati…..manu..sia di.. dunia…ini “


Rander langsung terduduk lemas.

“ Kau membuatku kuatir.. Akan segera kulepaskan kekuatan cakar serigala merah . “ Kata Eamon dengan lega.


Clinkkk


Cahaya merah kembali muncul , dan perlahan cakar besar itu menghilang dari tangan Rander.


“ Terima kasih Rander, kamu telah menolongku. Sekarang aku butuh bantuanmu agar aku dapat lepas dari tubuhmu. “
“ Apa yang harus aku lakukan? “
“ Pusatkan pikiranmu untuk mengeluarkan diriku, dan katakan ‘LEPS’ “


Rander memusatkan pikirannya


“ LEPS!”


Sebuah pusaran muncul dari arah tubuh Rander, kemudian tubuh Eamon perlahan tertari keluar melalui pusaran itu


BLAShh


Eamon berdiri di hadapan Rander. Rander masih duduk lemas. Mereka sama – sama terluka tapi keadaan sudah jauh lebih baik karena tidak ada lagi yang mencoba mengejar dan membunuh mereka.


“ Sekarang, apa yang akan kau lakukan? “
“ Hmm aku perlu beberapa hari agar kekuatanku pulih sehingga aku bisa membuka gerbang dimensi agar dapat kembali ke duniaku. Kalau kamu tidak keberatan aku ingin tinggal sementara di rumahmu samapi tubuhku pulih. “
“ Hah? Kamu bercanda? Rumahku kecil dan kalau kamu tinggal disana mungkin akan datang lagi demon lain mengejarku. Aku sudah kapok beurusan dengan mereka. Eh bagaimana dengan tubuh mereka ini? Tidak mungkinkan kita biarkan tubuh mereka tergeletak disini. “ Tolak Rander
“ Kamu benar , aku sudah banyak menyusahkan dirimu. “ Eamon kemudian melepaskan helm bajanya, Wajah yang muncul tidak seperti bayangan Rander. Rander menduga Eamon sejenis manusia hewan karena mempunyai kemampuan hewan dan bisa masuk ke tubuh orang lain. tetapi wajah yang muncul adalah wajah perempuan cantik dengan rambut berwarna hitam panjang, mata yang indah kulit putih kecoklatan seperti manusia umumnya hanya saja telinga Eamon sedikit lebih panjang kebelakang dan hidungnya berwarna hitam dan agak bulat.


“ Maafkan aku Rander, dan terima kasih atas bantuanmu malam ini. Ah mengenai tubuh demon itu jangan kuatir. Tubuh mereka akan menguap dan menghilang tanpa jejak kalau sudah tewas. Baiklah kita berpisah disini. “ Kata Eamon mengucapkan selamat tinggal


“ Ka..kamu cewek? “


“ Hmm cewek itu sebutan gender untuk manusia tapi kami animon biasa disebut betina ya intinya sama saja sebenarnya. Baiklah kalau begitu sampai jumpa . “


“ Eit tunggu dulu.. aku berubah pikiran. Kamu bisa tinggal bersama denganku tapi jangan sampai ketahuan orang – orang di rumahku. “ Tahan Rander cepat, ia berpikir kapan lagi bisa bersama – sama perempuan secantik Eamon.

“ Ini baru namanya berkah dari langit “ Pikir Rander dalam hati

“ Itu gampang, aku punya kemampuan bunglon untuk menyamarkan keberadaanku. Tapi apa kamu yakin tidak apa –apa?“
“ Tidak masalah. Sudah kewajiban kalau laki – laki membantu perempuan. baiklah kalau begitu ayo kita pulang. “ Ajak Rander
“ Terima kasih Rander “


Rander dengan gembira megnajak Eamon pulang ke rumahnya. Rasa cape dan luka di tubuhnya serasa menghilang karena di dekat cewek cantik. Sesampai beberapa lama berjalan, Rander merasa ada yang ia lupakan


“ Ah iya Rander apa temanmu tidak apa – apa kita biarkan dia di tengah taman sendirian? “ Tanya Eamon


“ AH IYA AKU LUPA TENTANG ARIANA”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar