Kamis, 11 November 2010

Cerpen " Buku harian dan pena kematian 4 "

Lanjuuut……..:D Seakan sedikit membuka jawaban atas pertanyaan dan mimpiku,,ku pikir hal itu benar-benar akan terjadi. Seperti yang ada dalam mimpiku,,saat sosok itu nyaris memberikan sesuatu padaku,,dan pagi harinya datang paket yang tak terduga. Persis,,nyaris seperti mimpiku. ‘Mungkinkah ini memang sebuah pertanda kalauu…….’ Hasssh…tak ku lanjutkan kata-kataku. Aku tak ingin terjadi hal buruk kepada tomy,,sahabatku.Karena merasa tidak tenang akan nasib sahabatku,,malam harinya aku nekat pergi ke perpustakaan tua itu untuk mencari informasi tentang keanehan-keanehan yang terjadi akhir-akhir ini. Sebenarnya aku sedikit takut dan ragu karena saat itu kotaku sedang mendapat giliran pemadaman listrik bergilir. Jujur,,aku takut dengan keadaan gelap. Dengan berbekal lampu senter seadanya,,aku tetap nekat biarpun sebenarnya perpustakaan sedang ditutup karena akan diadakan beberapa perbaikan. Tapi aku masih punya jalan masuk,,yaitu lewat pintu belakang yang tak pernah terkunci. Aku sering lewat pintu itu saat penjaga perpustakaan sedang tak berada di tempat.Saat masuk lewat pintu belakang,,aku merasakan hal yang sedikit aneh.Bagian belakang perpustakaan terasa dingin dan pengap tak seperti biasa. Angin berhembus sangat kencang hingga dedaunan kering yang tadinya berserakan di halaman belakang masuk ke dalam dan membanting pintu. Spontan aku berlari menuju pintu yang terbanting dan mencoba membuka kembali pintu itu. Ternyata pintu itu telah terkunci dari luar. “siall….!!!”,kataku. Aku tetap berusaha membukanya. Angin terasa semakin kencang,padahal sudah jelas-jelas pintu tertutup dan terkunci. Entah dari mana datangnya angin ini. Aku makin panik…aku menangis… ku gedor-gedor pintu itu sambil bertriak-triak,,berharap akan ada seseorang yang mendengar dan mengeluarkan aku dari tempat ini. Telah cukup lama aku melakukannya. Tenagaku telah terkuras habis…Aku lemas dan terduduk pasrah di salah satu sudut ruangan yang berada di bagian belakang perpustakaan itu.Tak lama kemudian,,ruang baca utama yang berada di tengah-tengah perpustakaan nampak terang. Pikirku,,masih ada penjaga di dalam. Aku berdiri. Dengan perlahan aku mulai berjalan pelan menuju ruangan itu. Dari jarak yang tak terlalu jauh,,tepatnya dari celah-celah salah satu rak buku besar nampak seorang anak perempuan sedang duduk dan menghadapi sebuah buku dengan tangan kanannya memegang pena. Ia tampak sedang menulis sesuatu. Anak itu terlihat sama dengan orang yang mencabik-cabik isi perut tiga orang dalam mimpiku. Saat aku tersadar,,ternyata di depannya terdapat sebuah peti kecil yang juga tak asing di mataku. Aku semakin yakin kalau dia adalah anak yang namanya terukir di pena itu. Yaa..aku ingat namanya “Sarah Angel”,,sang pemusnah yang telah melenyapkan sahabat-sahabatnya,,juga sahabat-sahabatku.Tak sengaja tanganku menyenggol salah satu buku hingga terjatuh. Karena kaget,,akupun berteriak dan terpenjat hingga menarik perhatian sosok disana. Dia menujukan perhaitannya ke rak buku tempat persembunyianku. Kali ini berbeda. Pandangannya terlihat memelas. Karena penasaran dengan apa yang terjadi dengannya,,akupun menghampirinya. Aku duduk di sampingnya,,sejenak menatapnya sambil meyakinkan diri kalau dia tak berbahaya dan takkan menyakitiku. Dia menoleh ke arahku tanpa mengucap sepatah katapun. Tampak dia tersenyum. Di perlihatkannya padaku apa yang baru saja di tulisnya. Sedikit ragu,,akupun mulai membacanya. “Yogjakarta,7 November 1839Dear diary…Puas rasanya bisa mempersatukan sahabat-sahabatku di satu tempat yang sama….tempat yang tak akan mungkin orang lain ketahui. Selamanya mereka akan tetap di situ untuk menemaniku dan menjadi sahabatku. Mama…hmm.. mama mereka pasti akan mempertanyakan keadaan anak-anak kesayangan mereka padaku. Akupun sudah mempunyai jawaban jika mama mereka telfon dan bertanya tentang keadaan anaknya. ‘dia sudah tidur tante. Tidak mau saya bangunkan. Anak tante masih ingin menginap disini selama beberapa minggu’ …Aku tak menyesal telah membawa mereka pergi untuk selamanya. Setidaknya aku masih menyimpan jasat mereka. Jika ku rasakan penyakitku menjajah tubuhku,,aku akan berada di antara jasat mereka untuk mati dan tetap bersama mereka…” Setelah aku membaca tulisan itu dan sejenak terdiam,,tiba-tiba dia tertawa. Tawa yang sangat keras,,nyaring,,hingga membuat bulu kuduku berdiri. Ku tutup mata dan telingaku. Aku berpikir,,,mungkinkah sekarang aku tidak berada pada zamanku…?? Ku rasa aku baru saja masuk ke masa lalu. Di jamanku,,sekarang adalah tahun 2009,,tapi kenapa yang tertulis adalah tahun 1839…?? Berarti waktu mundur 170 tahun. Logika tak selalu searah dengan kenyataan. Saat ku lihat kalender di hand phoneku,,benar….saat itu adalah tahun 1839.Tak lama iapun menghentikan tawanya,,merebut buku hariannya dari tanganku dan memasukkannya bersama pena itu ke dalam peti. Kemudian ia berdiri,,beranjak dari tempat duduknya,,berlari dan menyelipkan peti itu ke antara susunan buku,,lalu menghilang. Ruangan itu kembali gelap,,dingin,,dan senyap.Sejenak aku terdiam di tempat itu,,otakku masih berusaha mengutak-atik kejadian ini dengan logika. Tapi benar,,kejadian semacam ini tidak akan bisa di pecahkan menggunakan logika.“ahh..ya sudahlah,,..mungkin tadi Cuma halusinasiku saja. Lagian gag mungkin juga kalo ada yang kayak begituan…” gumamku mencoba menyangkal apa yang baru saja terjadi.Kembali ke tujuan awalku kesini,,yaitu mencari informasi tentang apa yang selama ini terjadi padaku dan sahabat-sahabatku. Aku mulai beranjak dari tempat dudukku dan mulai menyusuri satu persatu rak buku untuk mencari apapun yang bisa ku temukan dengan bantuan penerangan senter kecil. Di dalam laci rak 13,,aku menemukan sebuah amplop usang. Saat membukanya,,aku menemukan beberapa lembar foto. Yaa…foto hitam-putih usang seorang anak lelaki. Foto itu tak lagi nampak utuh. Beberapa bagian telah sobek dan mengelupas. Di bagian belakang salah satu foto terdapat tulisan dengan huruf jawa,,yang aku tak mengerti apa maksudnya.Merasa ada seseorang yang datang aku buru-buru keluar dan pulang dengan membawa apa yang baru saja ku temukan. Sesamapi di rumah kembali ku lihat kalender di hand phoneku,,ternyata aku sudah kembali ke jamanku. Entah kapan dan dimana aku memasuki gerbang yang menuju ke masa lampau itu.Waktu terasa berlalu begitu cepat. Tak terasa,,matahari sudah memancarkan sinarnya. Tak sempat mataku terpejam. Aku sudah harus kembali bersekolah. Ku masukkan amplop yang berisi foto-foto itu ke dalam tasku. Sebenarnya hari ini tak ada semangat untuk bersekolah. Tapi,,,ya sudahlah…. Sedikit berbeda,,hari ini ada seorang siswa baru di kelasku. Namanya Kevin. Dia pindahan dari salah satu SMA di jawa timur. Bu Leni,, wali kelasku meminta aku menemaninya untuk lebih mengenali sekolah kami. Wali kelasku meminta Tomi untuk pindah tempat duduk dan mengijinkan Kevin duduk di bangku sebelahku.Kevin terlihat gugup di sebelahku. Kami berkenalan.“hai kevin,,aku Vira”,kataku sambil menjulurkan tangan,,mengajak berjabat tangan.“aku Kevin”,jawabnya datar. Tangannya terasa dingin dan bergetar saat berjabat tangan denganku. Dia terlihat ketakutan seperti melihat sesuatu yang tak terlihat olehku. Entah apa yang ia lihat.“Kevin,,kenapa kamu…….? Ada yang salah sama aku……….? Atau kamu sakit….?”,tanyaku dengan mengerutkan jidat.“eeemm…gag papa kok….”,jawabnya dengan gugup,,tak berani menatap ke arahku. Hmm….ku fikir dia cuma belum terbiasa denganku. Semua orang pasti butuh waktu untuk menyesuaikan diri terutama dengan lingkungan barunya. Ku rasa itu wajar. Saat jam istirahat aku mengajaknya ke perpustakaan sekolah. Aku menceritakan beberapa hal tentang sekolahku yang juga sekolah barunya di Jogja,,sedangkan Kevin hanya diam dan mendengarkan. Sepertinya Kevin memang agak susah untuk bergaul. Tapi aku tetap ingin menjadikannya temanku. Agar lebih akrab aku memberikan nomor handphoneku padanya.Saat pulang sekolah aku tak melihat Kevin. Aku menunggunya di pintu gerbang,,tapi ia tak kunjung keluar. Mungkin dia sudah pulang duluan. Tak lama,,Tomi menghampiriku. Dia mengajakku pergi ke perpustakaan tua itu. Saat ia menyebut kata ‘Perpustakaan Tua’,,kembali aku teringat dengan kejadian aneh yang bikin aku gag tidur semalaman. Karena masih belum puas dengan petualanganku semalam akupun meng-iyakan ajakan Tomi. Perpustakaan masih diperbaiki. Di bawah pohon halaman depan perpustakaan aku menceritakan kejadian aneh yang ku alami pada Tomi. Dari raut mukanya sepertinya dia gag percaya sama aku. Tapi aku berusaha meyakinkan dia kalo aku tuh gag bohong. Akupun mengeluarkan apa yang ku dapat semalam dari dalam tas. Tomi meraih dan memendang foto-foto itu. “iya…kamu benar…aku percaya sama kamu”,kata tomi.“eh…si Kevin orange kok agak aneh gitu yaa…pendiem banget orange…”,kataku.“loh…kok malah jadi ngomongin Kevin sih…..?”,sahut Tomi dengan nada yang agak kesal.Sepertinya Tomi tidak suka aku berteman dengan Kevin. Entah apa alasannya. Dari pada Tomi marah,,pembahasan tentang Kevin ku hentikan. Kamipun pulang ke rumah masing-masing.Malam harinya datang sms dari Kevin. Kamipun saling berkirim sms.Kevin: vira,, maaf yaa…soal kejadian tadi… aku cuma belum terbiasa, maaf yaa…Vira: ohh…iyaa… gpp kok… oh iya,,tadi kamu kok kayak ketakutan gitu kenapa…? Ada yang salah sama aku….?Kevin: hmm…gag ada yang salah sama kamu kok…J aku tadi di lihatin terus sama makhluk yang selalu berdiri di samping kamu. Aku takut. Sepertinya dia gag suka sama aku.Vira: maksud kamu…? Kayak.e di samping aku gag ada orang deh… ahh…kamu jangan nakutin aku gitu donk…Kevin: bener kok… aku gag boong… hmm…kamu mau dengerin cerita aku…?Vira: oh..boleh…Kevin: tapi kamu janji dulu…aku pengen kamu tetep jadi temen aku kalo aku udah cerita… mungkin kamu bakal nganggep aku idiot n’ aneh juga sama kayak temenku yang lain…Vira: enggak kok…aku tetep mau jadi temen kamu… cerita aja…Kevin: hmm…ceritanya gini vir…dulu pas aku masih kecil,,aku tuh tumbuh sama kayak anak-anak lainnya… bedanya,,di antara temen-temen sebayaku,, aku bisa lihat n’ berkomunikasi ama sosok yang gag bisa mereka lihat. Tapi aku cuma berani komunikasi sama roh putih aja….roh hitam aku gag berani. Kata psikiater,, aku tuh anak yang special. Anak indigo. Makanya aku bisa lihat mereka. Nah..makhluk yang suka ngikutin kamu itu roh hitam. Dia bisa celakain orang. Makanya aku gag berani.Vira: hahh……? Yang bener kamu…..? terus aku gimana nih….?Kevin: dia gag bakal ngapa-ngapain kamu,,tapi dia bisa celakain sahabat n’ temen kamu. Aku bisa bantuin kok…..Vira: ohh….yaudah…aku minta pengawasan sama kamu yaa….soale aku takut..Kevin: oke deh…aku bakal berusaha minta dia baik-baik biar gag bikin ulah…Vira: bener lho iaa… aku percaya sama kamu biarpun baru sehari kita kenal. Eh…udah malem nih… aku tidur dulu yaa… good night Kevin…Kevin: oke…good night vira.. Perbincangan via sms pun berakhir. Sebenarnya aku gag bisa tidur,, bayangin kayak apa makhluk yang ada di sampingku sekarang. Benar-benar sampai matahari muncul,,aku tetap tak tidur. Genap 48 jam aku gag tidur. Rasanya lelah,,pengen tidur tapi ada semacam ketakutan yang membayang-bayangi. hmm...........pengen tau apa yuang selanjutnya terjadi......?jangan lewatin part 5-nya....^^nih...kalo mau bertemen sama aku,(rifa),,add aja fb.q d ri.fa29@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar